Beberapa minggu yang lalu, aku sempat merasa sakit, sedih, kecewa, dan syok atas apa yang terjadi sama diriku. Selayaknya manusia yang lain, aku juga pasti bingung bagaimana cara mengekspresikan situasi ini, dan apa yang seharusnya aku lakukan agar aku bisa tenang lagi, tapi akhirnya aku menemukan 'bagaimana cara agar diriku tenang ketika ada yang menyakitiku'
yang pertama adalah aku akan memvalidasi perasaanku bahwa aku sekarang lagi sedih dan kecewa. Aku akan bilang sama diriku sendiri bahwa 'iya kamu sekarang lagi sedih, kamu lagi kecewa, kamu lagi sakit hati, dan itu benar',
dan bagaimana cara mengeskpresikan perasaan kamu?
setiap orang punya caranya sendiri-sendiri, dan kalau aku pribadi ketika aku merasa sedih, caraku mengekspresikanya ya dengan menangis, aku merasa bahwa orang yang sedih itu perlu menangis untuk meluapkan emosinya, aku memutuskan untuk menangis sampai kepalaku sakit, sampai hidungku nggak bisa bernafas, sampai aku lelah dan mengantuk dan tidur.
dan aku akan benar-benar menikmati rasa sakit itu tadi, kaya meratapi, merenungi salahnya dimana, langkah mana yang nggak tepat sampai aku kaya gini. Orang tuh kalau sedih kan pasti ada yang berlarut-larut yaa, ada yang butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka itu tadi, bahkan sampai sebulan setahun pun ada kan, tapi aku berusaha untuk jangan berlama-lama sedihnya, maksimal 3 hari.
Menangis doang nggak cukup, aku juga menerima 'situasi' yang terjadi sama aku, meskipun aku masih 'denial' tapi aku selalu memberikan alasan kepada diriku sendiri bahwa kondisi ini yang ngasih Allah dan emang udah jalanya kaya gini, jadi nikmati dulu, terima dulu
setelah menangis tadi kan pasti ngantuk tuh, lelah, capek, nah sebelum tidur.. aku berdoa ke Allah (jangan pernah meninggalkan Allah, libatkan Allah dalam situasi apapun)
"yaa Allah maafkanlah orang-orang yang menyakitiku, lapangkanlah hatiku, sembuhkanlah rasa sakit ini, dan selesaikanlah masalah ini karena aku tidak berani menghadapinya" terus istighfar sebanyak-banyaknyaa
Nah hebatnya kekuatan doa tadi itu ketika aku bangun, perasaanku udah bisa menerima semuanya, jadi lebih ikhlas, bisa menerima atas apa yang terjadi, terus bisa mikir juga kaya 'hari ini mau ngapain yaa? bersih-bersih kos, ngafe kali yaa biar happy, ketemu orang buat ngobrol-ngobrol gitu'
aku percaya bahwa dengan rasa 'validasi' tadi dan menerima semuanya, itu jauh lebih ikhlas dan lapang, aku juga nggak denial lagi, nggak bertanya-tanya kaya 'kenapa ya dia tega sejahat ini? apa aku jahat ke orang lain? apa yang bikin dia melakukan hal ini ke aku, kenapa yaa Allah ngasih situasi ini ke aku' pertanyaan ini udah nggak ada lagii, karena aku udah di posisi ikhlas, menerima.
dan setelah itu yang aku lakukan adalah tidak melupakan kesalahanya, tidak membenci dia, tidak menjelek-jelekan, tapi lebih ke memahami situasi dia.. 'oh mungkin dia melakukan A karena dia lagi B. ooh mungkin dia jahat kaya gini karena dia lagi C', dan memahami oranglain itu sulit, memahami diri sendiri aja sulit kan, memang butuh waktu
oiya cerita ke teman itu juga baik, bisa membantu meringankan beban perasaan yang ada di pikiran. bikin lega dan kadang butuh masukan dari oranglain juga kan...
lambat laun, rasa sakit ini akan sembuh, entah sembuh dengan sendirinya, atau disembuhkan oleh manusia lain. Nikmati prosesnya.